MenjadiPribadi yang Sukses. Itulah 5 prinsip yang harus Anda miliki jika ingin menjadi pribadi yang sukses. Terus belajar dan jangan takut akan kegagalan merupakan kunci utama menjadi pribadi yang sukses. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan dapat memotivasi. Baca Juga: Rahasia Penilaian Saat Wawancara Kerja Yang Wajib Diketahui
Banyak yang bertanya bagaimana cara menjadi orang sukses. Mulai mengikuti tips para orang sukses hingga membaca kisah-kisah menariknya, banyak dilakukan oleh para orang awam, kamu salah satunya? Karena banyak orang yang hanya sekedar memimpikan jadi seorang miliarder tanpa kerja keras serta kerja cerdas dalam kehidupannya. Apakah kamu salah satunya? Untuk mendapatkan sebuah kesuksesan kamu memang harus dituntut bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin nih demi mengantongi medali sukses dalam hidup. Kalau iya, kebetulan banget nih karena kita akan membahas mengenai 10 cara menjadi orang sukses serta kebiasaan yang sering dilakukan oleh para orang sukses berikut ini Ini 10 cara menjadi orang sukses Inilah 10 cara buat menjadi orang sukses yang bisa kamu ikuti! 1. Konsisten dan memiliki tekad tinggi Pertama, yang membedakan orang sukses dengan yang belum sukses adalah gak memiliki konsistensi dan tekad tinggi dalam menjalani sesuatu. Seringkali orang tersebut putus asa dan terpaksa meninggalkan apa yang sudah dibuat di tengah jalan. Padahal, mungkin saja sebentar lagi yang ia lakukan tersebut adalah cara menjadi orang sukses yang tepat. Hanya saja karena kurangnya konsisten dan gak memiliki tekad yang tinggi jadi gagal. 2. Mau terus belajar Selain konsisten dan punya tekad yang tinggi, kamu juga perlu memiliki keinginan untuk terus belajar dari waktu ke waktu. Perkembangan zaman yang begitu cepat menjadi landasan utama kenapa tips yang satu ini wajib diperhatikan. Bahkan banyak orang sukses seperti Elon Musk dan Bill Gates hobi untuk membaca karena dirasa masih banyak ilmu pengetahuan yang perlu mereka pelajari lebih jauh lagi dari sekedar kesuksesan materi. 3. Belajar dari kesalahan Selanjutnya adalah belajar dari kesalahan atau pengalaman. Beberapa anak muda merasa capek dan memutuskan untuk berhenti di tengah jalan dalam mendirikan usaha, padahal itu adalah usaha pertamanya dalam berbisnis. Untuk bisa menjadi orang sukses kamu perlu waktu berkali-kali untuk jatuh dan cukup sekali untuk berhasil. Maka dari itu, belajar dari kesalahan adalah pelajaran terbaik yang bisa kamu dapatkan saat ini. 4. Mempertimbangkan saran orang lain Karakter masing-masing pribadi memang berbeda-beda, ada yang suka mendengarkan saran orang lain dan ada juga yang keras kepala dengan apa yang diinginkannya. Kalau kamu orangnya demokratis sih gak masalah, tapi kalau sebaliknya ada baiknya untuk merubah sikap tersebut. Sebab yang namanya saran itu tujuannya adalah memperbaiki kekurangan yang sebelumnya pernah terjadi. Entah dari siapapun orangnya dan jabatannya, kamu perlu mempertimbangkan saran orang lain agar menjadi lebih baik. 5. Memiliki jiwa pemimpin yang baik Cara menjadi orang sukses yang kelima adalah memiliki jiwa pemimpin yang baik. Hampir semua miliarder di dunia ini berhasil menciptakan perusahaan karena memiliki sifat leadershipnya yang terasah selama duduk di bangku sekolah maupun bekerja. Jika dirasa kamu belum memiliki poin yang satu ini bisa mencoba mulai dari sekarang dengan memimpin sebuah tim guna mengerjakan proyek kecil terlebih dahulu. 6. Mulai aja dulu! Poin keenam adalah mulai aja dulu, apa maksudnya? Terdapat segelintir orang memiliki rencana besar untuk membangun usaha atau perusahaan besar, hanya ia takut buat memulainya karena berbagai faktor. Sedangkan di sisi lain ada juga orang nekat yang melakukan usaha bermodalkan rasa kepercayaan diri dan persiapan yang minim. Siapa yang bakal lebih dekat dengan kesuksesan? Tentu aja yang memulainya terlebih dahulu meski persiapannya minim. Jadi jangan terlalu banyak berpikir untuk mulai sesuatu, karena hampir melakukan bisa jadi gak akan terjadi sama sekali di waktu yang akan datang. 7. Mempunyai relasi yang luas dan baik Poin ketujuh mengenai cara menjadi orang sukses yang gak kalah penting adalah memiliki relasi yang luas dan baik dengan orang lain. Ini akan memudahkan kamu dalam melakukan banyak hal, mulai dari pekerjaan hingga membangun sebuah usaha. Selain kedua hal tersebut, memiliki banyak relasi juga bagus untuk mengembangkan ilmu kamu dan berbagi pengalaman mengenai suatu hal. 8. Rutin melakukan evaluasi Cara menjadi orang sukses selanjutnya adalah rutin melakukan evaluasi tim. Ketika kamu menyelesaikan sebuah proyek besar, tentunya ada beberapa hal kecil yang jadi kekurangan saat dilakukan. Evaluasi berguna untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali dan meningkatkan kembali kinerja yang udah baik sehingga hasilnya lebih maksimal lagi. 9. Disiplin dan bertanggung jawab Cara menjadi orang sukses salah satunya adalah disiplin dan bertanggung jawab. Belajar disiplin untuk hal-hal yang ingin kamu capai. Mulai terbiasa mengerjakan sesuatu dengan lebih terorganisir, contohnya datang kerja tepat waktu, tidak pernah terlambat, dan bertanggung jawab terhadap deadline. 10. Berdoa dan bersyukur Berdoa dan bersyukur menjadi kunci cara menjadi orang sukses yang terakhir. Kedua hal ini akan mendekatkan diri kamu kepada kesuksesan secara rohani. Percuma kan kalau kamu memiliki banyak uang tetapi kurang mensyukurinya. Bisa-bisa uang itu habis entah kemana untuk hal-hal yang sebetulnya gak penting. Simak juga kata-kata mutiara para orang sukses sebagai motivasimu. Selanjutnya kamu bisa melihat beberapa kebiasaan orang sukses di dunia yang patut dicontoh nih, yuk simak ulasannya. Kebiasaan orang sukses di dunia Jika kamu masih kurang yakin dengan tips-tips di atas, bisa mencoba cara lain dengan mengikuti beberapa kebiasaan orang sukses di dunia berikut ini 1. Bangun pagi setiap hari Elon Musk, pendiri perusahaan otomotif Tesla rutin bangun pagi jam 7 pagi setiap harinya dan hampir gak pernah begadang. Bangun pagi dengan rutin bisa meningkatkan produktivitas kerja kamu karena memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dibandingkan yang sering tidur larut malam. 2. Rutin olahraga Meski gak berhubungan langsung dengan produktivitas kerja, rutin olahraga bisa menjaga kondisi tubuh kamu tetap prima saat beraktivitas. Kalau udah sakit, pastinya banyak hal yang akan terganggu dan menghambat diri kamu untuk sukses. Salah satu miliarder sukses yang rajin berolahraga adalah Tim Cook, CEO dari perusahaan Apple. 3. Pola hidup sehat Gak Cuma olahraga, kamu juga perlu menjaga pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan seimbang. Cara menjadi orang sukses yang satu ini terbukti ampuh bikin Dwayne Johnson atau dikenal dengan The Rock jadi aktor dengan bayaran termahal di dunia. 4. Mengelola keuangan pribadi secara baik Meskipun sudah bergelimang harta, CEO Berkshire Hathaway sekaligus orang terkaya di dunia Warren Buffett juga pintar dalam mengelola keuangan pribadi. Salah satu rutinitas yang ia lakukan adalah berinvestasi. Kamu juga bisa melakukan hal seperti itu dengan menggunakan metode 50 persen dari pendapatan bulanan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk hiburan dan sisanya 20 persen untuk tabungan serta investasi. Jika dilakukan secara rutin, kamu akan merasakan dampak baiknya di kemudian hari. 5. Tetapkan tujuan yang konkret Hidup itu harus punya tujuan. Namun, apakah tujuanmu selama ini sudah konkret? Ketika membuat tujuan, seringkali kita hanya menuliskan hal-hal di permukaan saja. Padahal tujuan yang sukses adalah tujuan yang konkret. Dengan memiliki tujuan yang konkret, kamu pun dapat menentukan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut. 6. Memiliki rutinitas Rutinitas seringkali diabaikan oleh orang-orang. Hidup let it flow memang tidak salah, tetapi alangkah baiknya untuk memiliki rutinitas yang mendorongmu menjadi orang sukses. Rutinitas ini harus membantu diri terus berkembang dan belajar. Sehingga, rutinitas positif bisa sebagai panduan untuk memantau kemajuan diri dari waktu ke waktu. 7. Menemukan mentor Menemukan mentor yang tepat adalah cara menjadi orang sukses. Seorang mentor adalah seseorang yang berada di jalur karier yang sama dengan kamu, tetapi sudah lebih jauh di depan. Mentor dapat memberikan informasi dan panduan yang relevan untuk kariermu. Seorang mentor juga seringkali dapat memfasilitasi networking antara kamu dan orang lain sehingga hal ini bermanfaat untuk kemajuan kariermu. Carilah mentor dengan bidang yang relevan, mampu memandu, dan punya relasi yang luas. 8. Menyederhanakan rutinitas Cara menjadi orang sukses berikutnya yaitu menyederhanakan rutinitas. Menyederhanakan di sini adalah lakukan rutinitas yang berdampak positif pada kariermu. Jangan terjebak dalam kebiasaan buruk dan membuang-buang waktu. Pertimbangkan kegiatan yang memajukan karier dan membuatmu berkembang. Lalu, eliminasi kegiatan yang tidak memiliki pengaruh terhadap kariermu. Lakukanlah rutinitas positif sehari-hari agar menjadi orang sukses. 9. Belajar mengatakan tidak Cara menjadi orang sukses selanjutnya adalah belajar mengatakan tidak untuk setiap keinginan orang lain yang tidak sejalan dengan tujuanmu. Penulis Herbert Beyard Swope mengatakan, “Saya tidak bisa memberi Anda formula pasti untuk sukses, tapi saya bisa memberi rumus untuk gagal Cobalah untuk menyenangkan semua orang setiap saat.” Artinya, sikap mengatakan tidak menunjukkan integritas. Dan kamu pun tidak akan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak memajukan hidupku. 10. Lebih banyak membaca daripada nonton TV Membaca adalah proses pembelajaran yang paling populer. Dengan membaca, otak kita terbiasa memproses informasi sehingga informasi tersebut mudah diingat. Berbeda dengan menonton karena kita hanya terpaku pada tontonan. Untuk itu, perbanyak membaca untuk melatihmu memproses, mencerna, dan mendalami informasi. Nah, itulah cara menjadi orang sukses beserta dengan kebiasaan para miliarder yang patut kamu contoh. Semoga artikel ini bisa menginspirasi kamu untuk menjadi lebih sukses ke depannya, ya! Punya pertanyaan soal bisnis? Tanyakan saja di fitur Tanya Lifepal. Pertanyaan seputar cara menjadi orang sukses Apa saja cara-cara menjadi orang sukses?Beberapa cara penting untuk menjadi orang sukses yakni konsisten dan memiliki tekad, mau terus belajar, memiliki jiwa pemimpin, dan mempunyai relasi yang luas. Selengkapnya baca artikel Lifepal berikut ini. Apa saja kebiasaan orang sukses di dunia? Beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh para orang sukses di dunia yakni bangun pagi setiap hari, rutin olahraga, memiliki rutinitas, menemukan mentor, dan lebih banyak membaca daripada menonton TV. Kalau mau jadi sukses, pertimbangkan juga untuk memiliki proteksi keluarga dengan asuransi Lifepal, ya!
Bahanbahan tersebut sering digunakan dalam bidang pertanian. Contoh bahan kimia lainnya yang menjadi bahan mutagen buatan adalah formaldehida dan gliserol. Bahan tersebut merupakan mutagen bagi jamur, bakteri, dan serangga. Mutasi buatan dari mutagen kimia yang dilakukan pada tumbuhan dapat menghasilkan keturunan poliploid.
Rapat Pimpinan Bulanan ASN/dokumentasi pribadiSaya sudah 16 tahun menjadi ASN di salah satu lembaga negara. Banyak suka dan duka telah saya alami bahkan kesalahan yang menjadikan pelajaran berharga. Saya juga sudah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan maupun perubahan struktur organisasi. Selain itu juga mengikuti perubahan kebijakan pemerintahan terkait manajemen masa awal karier banyak hal yang tidak saya ketahui dan kuasai. Kemudian sampai dengan pengalaman-pengalaman yang saya peroleh selama 16 tahun mengabdi. Hal tersebut menjadikan saya untuk bisa terus maju dan bukan lagi sebuah pekerjaan tetapi merupakan sebuah profesi. Untuk itu ASN diharapkan untuk menjadi ASN yang profesional. Apa itu profesional? Profesional adalah orang yang mempunyai kompetensi-kompetensi tertentu yang menjadi dasar Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ASN disebutkan bahwa ASN harus mempunyai kompetensi. Pertama, kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis. Kedua, kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan. Dan terakhir, kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan menjadi profesionalAda beberapa teknik menurut pengalaman saya untuk bisa menjadi ASN profesional. Pertama, pola pikir. Apa itu pola pikir? Pola pikir adalah cara berpikir atau perspektif tertentu terhadap sesuatu. Sebagai seorang ASN saya rasa pola pikir menjadi sangat penting. Cara pandang kita dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugas sehari-hari, atau dalam menghadapi suatu masalah menjadi kunci pikir ini dapat kita asah secara terus untuk meningkatkan diri. Keinginan untuk terus mau belajar. Berpola pikir kreatif, tidak hanya menunggu perintah atasan, tetapi bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Berpola pikir untuk menemukan cara guna meningkatkan kualitas diri, salah satunya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan baik untuk keahlian yang telah dikuasai ataupun untuk hal-hal pikir terbuka adalah pola pikir yang maju. Salah satu contohnya adalah ketika menghadapi masalah. Saat menghadapi masalah tidak melihatnya sebagai masalah tetapi sebagai sebuah tantangan. Hal ini dapat dikatakan seperti sebuah gelas. Jangan pernah berpikir gelas kita penuh tetapi berpikirlah untuk memindahkan air ke dalam gelas atau botol yang lebih besar. Gelas atau botol yang lebih besar akan menyisakan ruang untuk lebih banyak pengetahuan. Pola pikir yang maju menjadikan kita profesional dalam observasi. Dalam dunia kerja sangat diperlukan observasi untuk bisa memahami situasi di sekitar yang sedang terjadi. Dengan melakukan observasi akan lebih peka untuk melihat sesuatu yang mungkin akan berpotensi menjadi suatu masalah. Observasi dapat dikatakan sebagai suatu tindakan untuk pencegahan risiko dan satu contohnya ketika kami menerima kunjungan dengan jumlah ribuan maka saya akan melakukan observasi terlebih dahulu. Mengecek kondisi di lapangan. Memikirkan potensi-potensi apa saja yang nantinya akan menimbulkan risiko. Bagaimana cara mencegahnya beserta alternatif-alternatif solusinya. Meminimalisasi risiko yang akan timbul sehingga saat kegiatan berlangsung akan berjalan sesuai dengan apa yang berani mencoba. Saat mendapat penugasan baru, adakalanya saya belum menguasai bidang tersebut. Sebagai contohnya, latar belakang pendidikan saya adalah Ilmu Komunikasi yang semula berkecimpung di bidang pelayanan publik pernah mendapatkan penugasan baru ke Unit Kepegawaian. Saya sama sekali tidak paham mengenai urusan kepegawaian tetapi saya tidak takut untuk baru tentu saja mempunyai tantangan tersendiri. Proses untuk cepat belajar dan cepat beradaptasi sangat diperlukan. Sejak awal ASN harus siap untuk ditempatkan di mana saja, menjadikan motivasi dalam bekerja di tempat bertanya dan belajar dari senior. Pengalaman dari para senior dapat kita jadikan pelajaran dan pengetahuan yang mungkin tidak bisa kita dapatkan di bangku kuliah. Pelajaran di bangku kuliah biasanya hanya bersifat teori-teori yang adakalanya pada saat di dunia kerja akan berbeda jauh. Dengan bertanya dan belajar dari senior kita akan dengan cepat menguasai bidang pekerjaan kita. Selain itu transformasi pengetahuan juga berguna untuk regenerasi sumber daya manusia di lembaga atau tekad yang kuat. Ketika kita mempunyai keinginan yang kuat, di situlah ada jalan. Tekniknya adalah menempatkan keinginan itu ke arah yang benar akan membantu mempercepat mencapai tujuan. Kita hanya memerlukan untuk menemukan cara yang sesuai untuk contohnya saya ingin menjadi pejabat fungsional Pranata Hubungan Masyarakat Pranata Humas yang profesional, maka saya akan mempelajari pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dapat saya jadikan angka kredit. Saya akan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan kelembagaan agar dapat juga menjadi pekerjaan saya sebagai pejabat fungsional Pranata Humas. Pekerjaan kelembagaan terselesaikan dan sekaligus dapat mengumpulkan angka kredit untuk evaluasi diri. Evaluasi diri ini sangat diperlukan. Saya dapat mengukur apa saja yang telah saya capai dalam pekerjaan saya sebagai ASN dan apa saja kekurangan saya selama bekerja. Syukuri apa saja prestasi-prestasi yang telah berhasil diraih serta tentukan target selanjutnya yang ingin dicapai. Salam profesional!
Jakarta- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN), Sofyan A. Djalil mengatakan bahwa dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, untuk berkontribusi kepada negara tidak harus memiliki jabatan yang tinggi. "Yang penting adalah menjadi pejabat publik, menjadi Menteri bukan dari jabatannya, tapi pengaruh apa yang bisa kita lakukan kepada negara ini
Setiap warga negara pada dasarnya membutuhkan pelayanan dari pemerintah sebagai pengendali kekuasaan. Adapun Pelayanan yang dimaksud ialah pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada masyarakat atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik. Dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya 1Kemudahan dalam pengurusan bagi yang berkepentingan, 2Mendapatkan pelayanan yang wajar, 3Mendapatkan pelayanan yang sama tanpa pilih kasih, 4Mendapatkan perlakuan yang jujur dan transparan. Aparatur Sipil Negara ASN memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan publik karena kinerja ASN berdampak langsung kepada masyarakat sebagai pengguna layanan. Dalam UU Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa ASN diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan menjalankan peran sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa dengan profesional, berintegritas, bebas dari intervensi politik, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi serta nepotisme. Namun, sampai saat ini, masih terdapat permasalahan dalam pengembangan ASN di Indonesia. Menurut Djohermansyah Djohan, Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri IPDN, terdapat 7 permasalahan Aparatur Sipil Negara ASN yang terdapat di Indonesia, di antaranya masih adanya mentalitas priyayi dalam diri para ASN;kualitas pelayanan ASN yang masih buruk;praktik korupsi dalam rekrutmen ASN;banyaknya mutasi dan promosi yang dilakukan tidak sesuai aturan main;korupsi yang dilakukan oleh ASN;masih sering ditemukan pungutan liar oleh ASN kepada masyarakat; danpolitisasi upaya untuk mengatasi permasalahan ASN di Indonesia, pemerintah melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia. Dalam teori Pengembangan SDM yang dikemukakan oleh Mondy dan Noe, disebutkan bahwa dalam kegiatan pengembangan SDM terdapat 4 kegiatan yang dapat dilakukan, yakni pelatihan dan pengembangan, perencanaan karir, penilaian kinerja, dan pengembangan organisasi. Menurut Sedarmayanti, penataan Sumber Daya Manusia atau Aparatur dilakukan melalui pengukuran dengan memperhatikan aspek-aspek berikut Menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian,Sistem diklat yang efektif,Meningkatkan standar dan kinerja,Pola karier yang tersusun secara jelas dan terencana,Standar kompetensi jabatan,Klasifikasi jabatan,Tugas, fungsi, dan beban tugas proporsional, Perekrutan sesuai prosedur,Menempatkan pegawai sesuai keahlian,Remunerasi yang memadai,Perbaikan sistem informasi manajemen SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi ASN, menghadapi perubahan yang dinamis, menghadapi revolusi industri dan sebagai upaya untuk mewujudkan Smart ASN. Smart ASN memiliki tujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang berwawasan global, menguasai IT/Digital, dan daya Networking tinggi. Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN ke-3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan Smart ASN, diantaranya Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang berbasis Computer Based Test,Pengembangan pola karier,Pengembangan kompetensi,Pengembangan karier,Promosi melalui seleksi terbuka, danRencana adanya strategi dan upaya pengembangan SDM ini, diharapkan dapat menciptakan ASN yang kompeten, profesional, dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan. Karakteristik SMART ASN instagram/kemenparbDalam rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara ASN didorong untuk meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang akan terjadi. Namun, dalam menjawab tantangan tersebut, ASN di Indonesia masih harus bekerja keras. Menurut World Economy Forum Human Capital Indonesia pada tahun 2017, kualitas ASN di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan Malaysia dan Thailand. Selain itu, menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasiterdapat sebanyak 30 persen atau sejumlah 1,35 juta ASN yang memiliki kinerja yang buruk dan dalam mengerjakan tugasnya cenderung tidak maksimal, dimana masih banyak ASN yang belum paham akan tugas dan kewajibannya. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan ASN, dimana sebanyak 60 persen masih berlatar belakang Diploma, SMA, atau tingkat pendidikan yang lebih rendah. Selain itu, menurut data nasional hanya terdapat 10 persen ASN yang merupakan tenaga fungsional, 36 persen tenaga administrasi dan 11 persen pejabat struktural terkecuali guru dan tenaga medis, serta masih banyaknya ASN yang kompetensinya tidak sesuai dengan tempat kerjanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan smart ASN adalah dengan mengembangkan kompetensi ASN. Namun, Pengembangan kompetensi ASN di Indonesia cenderung masih kurang optimal diterapkan di instansi publik. Pengembangan ASN justru diimplementasikan hanya untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan saja, misalnya untuk promosi jabatan. Peristiwa ini menunjukan bahwa sebagian besar instansi publik tidak memiliki serangkaian perencanaan mengenai pengembangan kompetensi. Padahal menurut UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa setiap ASN memiliki hak untuk mengembangkan dirinya minimal 20 jam pelajaran dalam setahun. Selain itu, ASN perlu mengikuti pendidikan dan latihan pimpinan atau prajabatan. Namun, kesadaran dari individu ASN untuk mengembangkan potensi dirinya pun rendah. Permasalahan lain yang membuat smart ASN masih butuh kerja keras untuk diwujudkan adalah masih banyaknya ASN yang belum mahir dalam mengaplikasikan teknologi informasi IT atau gagap teknologi. Hal ini dikarenakan masih mendominasinya ASN yang berusia di atas 50 tahun. Menurut Badan Pusat Statistik BPS, terdapat 923 ribu ASN yang berumur 51 hingga 55 tahun, sedangkan yang berusia 56 hingga 60 tahun sejumlah 569 ribu. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara BKN Bima Harya Wibisana, pada 10 tahun mendatang 65 persen pekerjaan saat ini akan hilang dan berubah menjadi paperless. Dengan begitu, maka ASN tidak mampu bersaing dengan dunia global karena tidak dapat mewujudkan inovasi-inovasi yang ada dengan bantuan teknologi digital maupun big data. Sehingga nantinya tidak dapat mewujudkan pelayanan publik yang mudah, murah, dan tidak berbelit. Selain itu, salah satu nilai yang dibawa dalam smart ASN adalah menjunjung integritas. Namun dalam implementasinya masih banyak integritas dari ASN yang masih diragukan. Hal ini disebabkan oleh masih maraknya kasus jual beli jabatan di kalangan ASN. Jual beli jabat tersebut masih marak dilakukan di 10 provinsi yang ada di Indonesia, yaitu Banten, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara, NTT, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan Riau. Bahkan di beberapa tempat pun proses pengangkatan dan pemberhentian ASN seringkali tidak mengikuti peraturan. Dimana faktor yang mendorong peristiwa tersebut adalah karena penerapan sistem merit yang tidak sesuai aturan. Penerapan smart ASN berpengaruh secara signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan Negara. Namun masih banyaknya ASN yang melakukan tindakan jalan pintas untuk mencapai tujuan dengan asal melakukan pekerjaan tanpa adanya perencanaan pengelolaan keuangan yang baik dan mindset yang ingin mendapatkan pelayanan bukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada dasarnya masyarakat memiliki hak mendapatkan informasi terkait keuangan negara secara akuntabel dan transparan guna meyakinkan bahwa pengelolaan keuangan negara telah dilaksanakan dengan baik dan telah diberikan untuk kepentingan rakyat. Menurut data Transparency International Indonesia TII menyebutkan bahwa skor Corruption Perception Index CPI Indonesia tahun 2018 berada di peringkat 89 dengan nilai 38 dari 180 negara. Hasil tersebut menunjukkan bahwa akuntabilitas di Indonesia masih lemah, di bawah angka rata-rata CPI Internasional dengan nilai 43. Indonesia masih berusaha dalam mewujudkan smart ASN dengan memperbaiki permasalahan yang masih ada di Indonesia. Indonesia berada di peringkat ke-67 dari 125 negara dalam Global Talent Competitiveness Index 2019, dengan nilai 38,61. Untuk memperbaiki indeks, perlu adanya perbaikan struktur ASN yang didukung manajemen talenta terbaik. Integrasi manajemen talenta institusional dari seluruh instansi guna membentuk talent pool nasional yang kemudian diselaraskan dengan manajemen talenta korporasi. sehingga dapat mobilisasi talenta lintas sektor, baik publik maupun privat dengan fokus dan prioritas pembangunan pusat dan daerah. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang berkualitas dan responsif yang masih tinggi. Dalam e-government survey 2018, Indonesia berada pada peringkat 107 dari 193 Anggota PBB. Indonesia masih belum dapat mengimbangi negara-negara di Asia Tenggara terkait penerapan e-government. Penerapan e-government dapat mendukung efektivitas pemerintah dalam penerapan pelayanan publik yang lebih inovatif. Jadi, secara keseluruhan Indonesia tergolong masih belum siap mewujudkan smart ASN. Hal ini dikarenakan masih banyaknya permasalahan yang terjadi di ASN terutama terkait dengan kompetensi. Untuk dapat mewujudkan smart ASN maka dibutuhkan perubahan terutama dalam hal budaya kerja supaya ASN di Indonesia mampu bersaing dengan dunia global. Sebagai wujud untuk menyukseskan smart ASN dengan melakukan penataan ASN diharapkan dapat membawa sebuah optimisme bahwa ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat mewujudkan aparatur negara yang profesional, berintegritas dan memiliki budaya melayani sebagai wujud tata kelola pemerintah dalam bersaing dengan negara lain.
Sukseshanya dapat diraih dari berbagai upaya yang terus kamu lakukan tanpa mengenal lelah dan letih. Oleh sebab itu guna membantumu meraih kesuksesan, berikut 3 kiat jitu menentukan keberhasilan untuk dirimu sendiri. 1. Bekerja Keras Mencapai Impian. Malas, adalah penyakit bawaan diri yang seringkali kambuh pada saat-saat yang tidak diinginkan.
- Jakarta – Aparatur sipil negara ASN menjadi salah satu aset birokrasi yang diharapkan bisa mewujudkan cita-cita pemerintahan berkelas dunia world class government tahun 2024. Untuk itu, ASN harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, seperti digitalisasi, globalisasi, information overload, maupun tantangan saat ini yaitu pandemi Covid-19. Tidak bisa dipungkiri bahwa globalisasi dan digitalisasi menuntut ASN, khususnya ASN milenial untuk menjadi generasi pembelajar atau lifelong learner. Tidak hanya menerima, tetapi juga beradaptasi dan mengikuti perubahan ke arah yang positif. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masif saat ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ASN untuk memenangi persaingan global. Untuk menghadapi tantangan dalam persaingan global, ASN tidak boleh hanya sekadar bekerja menjalankan tugas-tugas rutin saja atau business as usual. Diplomat muda Kementerian Luar Negeri Dinie Suryadini Mukti Arief mencontohkan kondisi pandemi Covid-19 sebagai sebuah kondisi dimana ASN harus adaptif, responsif, inovatif, dan kreatif terhadap sebuah perubahan. Bahkan ASN harus bisa menyesuaikan diri dengan the new normal yang diramalkan akan terjadi setelah pandemi Covid-19 berakhir. “Jadi ketika kita masuk ke kantor kita harus benar-benar menyadari ada new normal dan kita harus beradaptasi sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi produktivitas kita,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Bincang Inspirasi ASN Edisi 5, Selasa 19/05/2020. Dinie menambahkan, penggunakan cara-cara cerdas smart power juga dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global. Generasi milenial yang sering disebut sebagai digital natives bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka cakrawala berpikir dan memandang teknologi sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap/perilaku. Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang masif serta digitalisasi informasi, milenial juga dihadapkan pada information overload. Kondisi ini tidak jarang menyebabkan paradox of plenty, dimana informasi yang ada sangat melimpah namun tidak dimanfaatkan dengan baik atau bahkan disalahgunakan. “Kita sebagai ASN harus mampu memilah informasi yang begitu melimpah menjadi ilmu yang berharga. Jadi jangan sampai teknologi yang mengatur kita,” imbuhnya. Selain dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual dan skill yang mumpuni, ASN milenial harus memiliki kemampuan kolaboratif. Artinya, generasi milenial yang lebih menyukai cara kerja yang cepat, fleksibel, dan dinamis harus bisa berkolaborasi dengan generasi terdahulu yang memiliki pola kerja berbeda. ASN milenial kerap melontarkan ide atau gagasan segar yang dapat mendukung peningkatan kinerja di organisasi. Namun kemudian oleh generasi terdahulu sulit untuk memahami isu yang disampaikan oleh milenial, karena kurangnya dialog atau komunikasi. “Disinilah nilai dimana ASN milenial bisa menjadi bridge builder diantara generasi-generasi yang ada. Jadi kita berkolaborasi dengan dialog dan menyampaikan gagasan dengan alasan-alasan logis,” tutur Dinie. Sebagai seorang diplomat yang sudah berpengalaman bekerja di dalam dan luar negeri, menurutnya untuk menjawab tantangan dan tuntutan sebagai ASN milenial tentu tidak mudah. Dinie menyampaikan ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh ASN untuk menumbuhkan optimisme dalam menghadapi tantangan sebagai ASN berkelas dunia. Pertama, keluar dari zona nyaman comfort zone. Kita harus selalu menangkap kesempatan yang ada dan meraih sesuatu bukan untuk mendapat imbalan atau penghargaan, melainkan untuk memperkaya ilmu dan pengalaman. “Karena itu lebih rewarding. Jangan takut untuk mencoba hal baru,” katanya. Kedua, constant learning. Profesi ASN tentu menuntut kita untuk terus menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Mengabdi di Kementerian Luar Negeri, Dinie yang berlatar belakang hukum awalnya menggeluti bidang hak asasi manusia HAM yang tidak jauh dari latar belakang pendidikannya. Namun kemudian ia harus ditempatkan di fungsi ekonomi dan harus mempelajari ilmu baru agar bisa melaksanakan tugasnya secara optimal sebagai diplomat di negara perwakilan maupun saat sudah kembali ke dalam negeri. Ketiga, sebagai ASN kita harus siap melakukan pekerjaan di luar tugas pokok dan fungsi tupoksi kita atau bekerja di luar panggilan tugas. Kesempatan ini bisa dijadikan peluang untuk mendapatkan pengalaman dan skill baru. “Ini disebut dengan beyond the call of duty. Kita harus sigap ketika melakukan pekerjaan dengan totalitas,” pungkas Dinie.
Intip7 Rahasia Menjadi Trainer Yang Sukses. "Banyak anak muda yang menganggap bahwa menjadi trainer bisa dengan hanya belajar otodidak. Padahal, menjadi trainer berdampak itu ada step by step nya. Salah satu yang penting adalah sifat utama yang perlu dikuasai seorang trainer.". "Menjadi seorang trainer atau pembicara publik memang asik
Seiring berkembangnya zaman, sudah pasti manusia juga harus lebih maju dan berkembang.Sayangnya, mengembangkan diri tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak sekali rintangan dan ujian yang datang ketika seseorang ingin mencoba untuk berubah jadi yang lebih baik. Era globalisasi adalah era di mana semua hal terlihat lebih simpel, lebih canggih, dan modern tentunya.
4 Menambah Relasi. Kebiasan orang sukses yang mungkin seringkali dianggap tidak penting dan membuang-buang waktu adalah memperluas relasi dengan menambah teman. Padahal hal tersebut sangat penting untuk kita lakukan agar relasi kita semakin luas. Dengan begitu, kesempatan untuk meraih kesuksesan menjadi semakin besar.
Memang kata dia, ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan tenaga non-ASN, seperti KTP, Ijazah, kartu keluarga, SK pengangkatan, bukti pembayaran honorarium, dan lainnya. Namun, pengisian data di
5Cara Menjadi Entrepreneur yang Sukses. Di dunia ini tidak ada yang 'instan'. Apalagi jika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Tentu saja Anda harus melewati berbagai macam rintangan, tantangan, bahkan kegagalan yang bisa menjatuhkan Anda. Dan kesalahan yang banyak dilakukan oleh entrepreneur adalah mengikuti suatu pola
. yptp736gb1.pages.dev/716yptp736gb1.pages.dev/673yptp736gb1.pages.dev/243yptp736gb1.pages.dev/608yptp736gb1.pages.dev/582yptp736gb1.pages.dev/46yptp736gb1.pages.dev/663yptp736gb1.pages.dev/4yptp736gb1.pages.dev/965yptp736gb1.pages.dev/2yptp736gb1.pages.dev/118yptp736gb1.pages.dev/70yptp736gb1.pages.dev/911yptp736gb1.pages.dev/513yptp736gb1.pages.dev/927
yang harus dilakukan agar menjadi asn yang sukses adalah