Sebagaimanaberikut ini: " Wahai Rabb-ku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah menyayangiku dan mendidikku semenjak aku masih kecil ". Belajar dengan giat dan tekun untuk mendapatkan ilmu dan prestasi yang bermanfaat dan gemilang. 4. Menyimulasikan atau Mengamalkan Adab Kepada Orang Tua.
Contoh Cara Menghormati Guru. Foto PixabayGuru adalah orangtua kedua bagi murid yang harus dihormati di sekolah. Bahkan terdapat dalil yang memberi contoh cara menghormati guru. Karena tanpa kehadiran guru, pendidikan tidak akan tercapai dan bangsa ini akan kehilangan generasi penerus yang dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Tim Ganesha Operation, Guru merupakan orang yang memiliki ilmu dan mengajarkannya kepada orang guru sangat penting bagi murid karena mereka mengajar, mendidik, dan membimbing peserta didik agar menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara. Karena itulah, kita harus terus menghormati guru di sekolah sebagai pahlawan tanpa tanda Islam, guru sering disebut dengan sebutan ustaz. Allah SWT sangat memuliakan orang yang berilmu di antara hamba-hamba-Nya. Bahkan, Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk menghormati para guru sebagaimana sabdanya, “Muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu.” HR. Abu Hasan MawardiContoh Cara Menghormati Guru dalam IslamDikutip dari buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Drs. H. Masan AF, Berikut ini contoh cara menghormati guru dalam ajaran salam lebih dulu ketika bertemu dengan nasihat-nasihatnya dengan perintahnya selama tidak bertentangan dengan larangannya selama tidak bertentangan dengan boleh mengada-ada pertanyaan yang akibatnya merugikan diri dengan baik dan menunjukan sikap merendahkan majelis atau pertemuan hendaklah mendahulukan guru untuk menempati tempatnya dan memberikan kesempatan lebih tugas yang diberikan guru dengan memperolok atau merendahkan Tentang Menuntut IlmuBanyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang pentingnya menuntut ilmu, salah satunya Al Mujadalah ayat 11. Mengutip situs Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara disebutkan, surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan adab menghadiri surat Al Mujadalah ayat 11يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ - ١١Artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."Dalam buku Islam Disiplin Ilmu oleh Amrah Husma, ilmu dalam pandangan Islam adalah suatu kebutuhan yang harus diraih oleh setiap muslim. Berkat adanya ilmu, manusia dapat mengetahui hakikat sebab itu, kedudukan ilmu dalam pandangan Islam menurut ulama berdasarkan Alquran dan hadist adalah wajib. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabdaطَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍArtinya "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."
Artinya "Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
– Hadits tentang menghormati guru. Sebagai seorang murid, kita diwajibkan untuk menghormati guru. Baik ketika berada di dalam ruang kelas, di area sekolah, atau bahkan saat kita bertemu dengannya di tempat umum. Menghormati guru merupakan kewajiban, ketika bertemu seyogyanya kita harus mengucapkan salam kepada guru, berjabat tangan dan mencium tangannya, sembari menebar senyum kepada guru. Sungguh mulia dalam Islam jika hal tersebut mungkin masih ada saja yang enggan untuk menghormati guru, terutama setelah semakin beranjak dewasa ketika mereka mulai bisa berpikir, beranjak remaja, atau tengah dalam masa labil. Kadang muncul sisi berontak sehingga enggan beri hormat kepada itu di kesempatan ini kami ingin membagikan kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang menghormati guru. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini secara lengkap, silahkan Hadits Tentang Menghormati Guru1. Keutamaan Pendidik2. Menghormati Guru3. Menuntut IlmuKumpulan Hadits Tentang Menghormati GuruTanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak dan hayati kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang menghormati guru. Anda bisa menyimak selengkapnya dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia yang Keutamaan Pendidik عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ”مَنْ عَلَّمَ عَبْدًا آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، فَهُوَ مَوْلاهُ لا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَخْذُلَهُ، وَلا يَسْتَأْثِرَ عَلَيْهِ”.Artinya“Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata Rasulullah Saw., bersabda “Barangsiapa mengajar satu ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba tersebut, hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya harus memuliakannya”.وعن أَبي أُمَامَة – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أدْنَاكُمْ ثُمَّ قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأهْلَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ في جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الخَيْرَ . رواه الترمذي، وقال حديث حسن.Artinya“Dari sahabat Abi Umamah sesungguhnya Rasulullah Saw., bersabda “keutamaan Orang Alim di bandingkan dengan orang yang ahli beribadah tapi tidak alim, seprti keutamaanku di banding orang paling rendah kalian”, kemudian Rasulullah Saw., bersabda “Sesungguhnya Allah, malaikatnya dan makhluk yang berada di langit dan bumi sampai semut di lobangnya sampai ikan, mendoakan selamat pada orang yang mengajar kebaikan pada manusia” قال رسول الله إنما أنا مثل الوالد لولده بأن يقصد انقاذهم من نار الآخرة وهو أهم من انقاذ الوالدين ولدهما من نار الدنيا ولذلك صار حق المعلم أعظم من حق الوالدين فإن الوالد سبب الوجود الحاضر والحياة الفانية والعلم سبب الحياة الياقية ولو لا المعلم لانساق ما حصل من جهة الأب إلى الهلاك الدائمArtinyaRasulullah Saw., bersabda “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang mempunyai tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua yang menyelamatkan anaknya dari api dunia ekonomi, dan dari situ hak pengajar ilmu agama lebih agung daripada kedua orang tua, karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia fana, sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal Akhirat, dan andai tidak ada pengajar, maka sesuatu yang timbul dari ayah meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi akan menggiring pada kerusakan Menghormati Guruلَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَاArtinya“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak orang yang berilmu agar diutamakan pandangannya.” Ahmad.كُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ إلَيْنَا وَلَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ، لَا يَتَكَلَّمُ أَحَدٌ مِنَّاArtinya“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, kemudian beliau duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tidak ada satu pun daripada kami yang berbicara.”حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم -. وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ». تحفة Artinya“Dari sahabat Anas RA., dari Nabi SAW. Nabi SAW. bersabda “Tidaklah sempurna iman salah satu kalian semua, hingga dia mencintai saudaranya,sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”وَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم أكرموا العلماء لعلمهم بأن تعاملوهم بالإجلال والإعظام وتوفوهم حقهم من التوقير والاحترام فإنهم حقيقيون بالإكرام إذ هم ورثة الأنبياء.ArtinyaNabi Saw., bersabda “Muliakanlah Ulama” karena ilmunya, dengan cara memuliakan, mengagungkan dan memenuhi hak ulama, yakni mengagungkan dan memuliakan “karena sesungguhnya Ulama” secara hakikat di hormati karena ulama “adalah Pewaris para nabi”.3. Menuntut Ilmuقال رسول الله صلى الله عليه وسلم اطلبوا العلم ولو بالصين, فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم » هذا حديث متنه مشهور, وإسناده ضعيف»ArtinyaRasulullah Saw., bersabda “Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri China, karena sesungguhnya Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim”.وَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ, وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ »ArtinyaNabi SAW. bersabda “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan kebaikan, Maka Allah akan menjadikaanya mengerti ilmu agama, Ilmu hanya bisa di peroleh dengan belajar”تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُArtinya “Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya”. pembahasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadits nabi tentang menghormati guru, ayat dan hadits tentang guru, hadits tentang kemuliaan guru, hadits tentang guru dan murid, hadits menghormati orang tua, hadits tentang berbakti kepada orang tua, apa perkataan umar bin khattab tentang guru, penuntut ilmu wajib menghormati guru dan berterima kasih kepadanya, guru membimbing kita mendapatkan ilmu danBacaDaftar Hadits Tentang Tanggung JawabKumpulan Hadits Tentang Sahabat SurgaDoa Sebelum dan Sesudah Belajar Lengkap
Yangtermasukcara berbakti kepada kedua orang tua dan guru adalah A selalu. Yangtermasuk cara berbakti kepada kedua orang tua dan. School University of Notre Dame; Course Title MATH 253; Uploaded By adindamr31bento. Pages 8 This preview shows page 5 - 7 out of 8 pages.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 133 B. Hormat dan Patuh kepada Guru Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu ālimulamā, dialah orang yang takut kepada Allah Swt. Artinya “Dan demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” Fāṭir35 28 Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa “Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.” Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai berikut “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.” Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Aktivitas Siswa 1. Jelaskan pesan-pesan yang terkandung pada kisah di atas 2. Jelaskan hubungan antara pesan kisah tersebut dan kondisi objektif di keluarga kita? Di unduh dari 134 Kelas XI SMAMASMKMAK Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut. 1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang gurunya. 2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya seorang pasien yang tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter pakar yang mahir. 3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt. 4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’ẓ³m memuliakan serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebih membantu pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka. Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut. 1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita. 2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya. 3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain. 4. Akan selalu didoakan oleh guru. 5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt. 6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Aktivitas Siswa 1. Ingat-ingatlah guru-gurumu yang pernah mengajar saat di TK, SD, dan SMP 2. Kebaikan apa yang pernah mereka berikan kepadamu dan kebaikan apa yang pernah kamu berikan kepadanya? Di unduh dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 135 Cara Berbakti kepada Orang Tua Ada banyak cara untuk berbakti kepada orang tua, di antaranya adalah seperti berikut. 1. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya. 2. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya sudah tua dan pikun. 3. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya. 4. Rela berkorban untuk orang tuanya. Rasulullah saw bersabda “Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi dan bertanya “Sesungguhnya aku mempunyai harta sedang orang tuaku membutuhkannya.” Nabi menjawab “Engkau dan hartamu adalah milik orang tuamu karena sesungguhnya anak- anakmu adalah sebaik-baiknya usahamu. Karena itu, makanlah dari usaha anak-anakmu itu.” Abu Daud dan Ibnu Majah 5. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu. 6. Berbuat baik kepada orang tua, walaupun ia berbuat aniaya. Maksudnya anak tidak boleh menyinggung perasaan orang tuanya walaupun ia telah menyakiti anaknya. Jangan sekali-kali seorang anak berbuat tidak baik atau membalas ketidakbaikan keduanya. Allah Swt. tidak me- riḍai-nya hingga orang tua itu me- riḍai-nya. Berbakti kepada orang tua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua masih hidup. Berbakti kepada orang tua juga dapat kita lakukan meski orang tua telah meninggal. Dalam hadis dijelaskan bahwa “Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi, seorang bertanya kepada Rasulullah wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan yang dapat aku perbuat setelah kedua orang tuaku meninggal dunia?” Rasulullah bersabda “Ya, ada empat hal mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya, menempatimelaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahmi yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.” Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal adalah seperti berikut. 1. Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan, menyalatkan, dan menguburkannya. 2. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya utang atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup. Menerapkan Perilaku Mulia Di unduh dari 136 Kelas XI SMAMASMKMAK 3. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau memuliakan teman-teman kedua orang tua. 4. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak. 5. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah Swt. dari segala dosa orang tua kita. Cara Berbakti kepada Guru Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam rangka berakhlak terhadap guru, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya. 2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain. 3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru. 4. Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru. 5. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang. 6. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya. Orang yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh berhenti menghormati guru. 7. Menghormati dan selalau mengenangnya, meskipun sudah wafat. 8. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan guru. 9. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari. 10. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawadu’, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, menyimak perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan. 11. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru berbicara kepadanya. 12. Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut. Aktivitas Siswa 1. Carilah ayat atau hadis yang menjelaskan tentang tata cara atau etika berbakti kepada guru 2. Jelaskan isi pesan ayat atau hadis yang kamu temukan itu Di unduh dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 137 A. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat 1. Di bawah ini adalah ayat-ayat yang memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua, kecuali .... a. QS. al-An’ām6 151 b. Luqmān31 14 c. al-Isrā’17 23 d. al-Isrā’17 24 e. al-Isrā’17 17 2. Orang tua yang harus dihormati terlebih dahulu adalah .... a. nenek b. kakek c. ibu d. bapak e. paman Evaluasi Rangkuman 1. Orang yang harus didahulukan untuk dihormati atau berbakti adalah ibumu, baru kemudian bapamu sesuai anjuran Rasulullah saw. 2. Cara untuk berbakti kepada orang tua, antara lain melaksanakan nasihatnya, memelihara dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan keduanya, rela berkorban untuk orang tuanya, dan meminta kerelaannya. 3. Cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal adalah merawat jenazah, melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya, menyambung silaturahmi kepada kerabat dan teman- teman dekatnya, melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak, dan mendoakannya. 4. Cara berbakti kepada guru antara lain menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya, tidak menceritakan keburukannya, mengamalkan ilmu yang diberikannya. Di unduh dari 138 Kelas XI SMAMASMKMAK 3. “ Riḍa Allah Swt. ada pada riḍa orang tua, dan murkanya Allah ada pada murka orang tua” maksud hadis tersebut adalah .... a. kalau ingin mendapatkan riḍa orang tua, harus taat kepada Allah b. kalau ingin mendapat murka Allah, sayangi orang tua c. kalau ingin mendapat riḍa Allah, hormati orang tua d. kalau ingin dicintai Allah, jauhilah orang tua e. kalau ingin masuk surga, ciumlah kaki ibu 4. Sering seorang siswa membeda-bedakan fungsi antara orang tua dan guru, padahal fungsi keduanya hampir sama. Di bawah ini adalah fungsi orang tua dan guru yang sama, kecuali... a. mendidik dan mengajari b. membina dan merawat c. merawat sehingga ia mandiri d. memberi makan untuk pertumbuhan e. menjadi tempat mengadu 5. Yang termasuk cara berbakti kepada kedua orang tua dan guru adalah .... a. selalu meminta pendapatnya b. menceritakan keburukannya c. mendengarkan nasihatnya d. meminta agar keduanya memberi hadiah e. meminta agar keduanya selalu membimbingnya B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepatAgarMenghormati Guru. Berikut adalah ayat-ayat yang menjelaskan agar kita senantiasa menghormati guru. Allah SWT berfirman : قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْراًIlustrasi Al-quran. Foto Leila Ablyazova/ adalah seorang pengajar suatu ilmu. Penasaran apa saja dalil dalam Alquran yang membahas tentang menghormati guru sebagai etika seorang murid? Berikut dalil, terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Al-Kahf Ayat 70قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖDia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.”Nabi Khidr memperkenankan permintaan Nabi Musa, tetapi dengan sebuah syarat. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun yang aku lakukan walaupun engkau tidak mengerti atau tidak menyetujuinya, sampai aku menerangkannya kepadamu bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi menurut pengetahuan yang diberitahukan Allah kepadaku."Surat Al-Kahf Ayat 73قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًاDia Musa berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”Nabi Musa menyadari kesalahannya maka dia berkata, "Maafkanlah kesalahanku, janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku menanyakan sesuatu kepadamu sebelum engkau menerangkan kepadaku peristiwa sebenarnya, dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan yang tidak dapat kupikul dalam urusanku, yakni keinginanku mengikuti engkau agar aku mempelajari ilmu yang diajarkan Allah kepadamu."Surat Al-Kahf Ayat 75قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًاDia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”Setelah memperingatkan Nabi Musa untuk tidak mempertanyakan hal yang dia lakukan, hamba yang saleh Nabi Khidir kembali memperingatkan Nabi Musa yang mempertanyakan perbuatan Nabi Khidir membunuh seorang anak tanpa sebab yang dibenarkan. Dia berkata, "Bukankah sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa engkau tidak akan mampu bersikap sabar bersamaku saat melihat apa yang kulakukan?."Surat Al-Kahf Ayat 76قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًاDia Musa berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku.”Mendengar peringatan kedua itu, Nabi Musa merasa tidak enak dan malu. Namun, karena keinginan untuk memperoleh ilmu darinya sangat kuat, dia memohon agar diberi kesempatan lagi. Dia berkata kepadanya, "Jika aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu yang kaulakukan setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu dalam perjalanan ini. Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar terhadapku yang terlalu banyak bertanya dan engkau juga mau menerima alasan dariku dan memaafkan aku."Surat Al-Kahf Ayat 78قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاDia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar komentar Nabi Musa, dia, hamba yang saleh itu, berkata, "Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau sebagaimana janjimu sebelumnya. Sebelum kita berpisah, aku akan memberikan penjelasan secara rinci kepadamu atas semua perbuatan yang telah aku lakukan dan membuat engkau tidak mampu bersikap sabar terhadapnya."Kesabaran dalam menuntut ilmu harus dimiliki oleh semua penuntut ilmu. Tanpa kesabaran niscaya muncul ketergesa-gesaan yang pada akhirnya akan menyebabkan selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]Haloapakabar pembaca JawabanSoal.id! Apakah kita sedang memerlukan jawaban atas soal berikut: ayat yang menjelaskan tentang tata cara atau etika berbakti kepada guru maka kamu ada di halaman yang tepat. mencari di catatan teman, namun ternyata kamu selama pembelajaran jarak jauh tidak menulis apa yang guru katakan. Mungkin bahkan tidak pernah sama sekali. Jangan khawatir, []
Pikulan Menghormati dan Menghargai Guru Allah berfirman privat surah al-Nahl ayat 43; فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَتَعْلَمُونَ “Maka bertanyalah kepada turunan yang n kepunyaan pengetahuan jikalau sira tidak memaklumi.” لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا “Enggak termasuk golongan kami orang yang lain meluhurkan nan lebih renta dan menganakemaskan yang lebih akil balig serta yang tidak mengarifi hak bani adam yang sakti semoga diutamakan pandangannya.” Riwayat Ahmad Islam menganjurkan umatnya agar sentiasa berusaha mencari guna-guna pemberitahuan di samping berusaha cak bagi mempertingkatkan kemahiran dan penguasaan diri dalam pelbagai bidang. Selain itu, ilmu keterangan juga merupakan anak kunci kepada kebahagiaan hidup manusia di dunia, kerana sekiranya kita roh minus aji-aji, peluang kita pada musim ini masih lagi kaya dalam kemunduran dan kemelaratan. Maka dari itu itu, jelaslah kepada kita bahawa ketinggian ilmu pengetahuan merupakan dimensi yang sangat terdepan n domestik membezakan antara keberuntungan dan kemunduran untuk sesuatu nasion dan negara. Apabila kita berucap mengenai ilmu dan pendidikan bererti sekaligus kita memangkalkan para hawa dan pendidik sebagai golongan yang amat bermakna bagaikan kantor cabang pembangunan dan persilihan minda ummah. Tugas seorang pendidik bukanlah suatu tugas yang mudah dan bukan boleh dilakukan maka dari itu semua insan. Justeru itu, kerjaya ibarat seorang pendidik dianggap laksana suatu tugas nan sangat sani dan istemewa. Apa lagi n domestik era yang penuh mencabar ini, menuntut pengorbanan dan komitmen yang padu dalam mendidik anak nasion menjadi insan yang cemerlang, berpengaruh dan sentiasa mendapat habuan ramalan serta keredhaan dari Yang mahakuasa. Kerana itu, kita seharusnya berlega hati di atas pengorbanan dan jasa guru yang mutakadim mendidik serta membimbing kita menjadi manusia yang baik plong hari ini. Baik guru nan terbabit secara langsung mendidik kita di sekolah mahupun diperingkat universiti dan tidak kurang penting juga kepada guru yang mengajar kita mengenal membaca ayat-ayat al-Quran, guna-guna fardhu mata dan sebagainya. Tanpa bimbingan dan tunjuk bimbing dari mereka kita tidak memiliki asas yang lestari untuk mengerjakan kefardhuan asas kerumahtanggaan Islam. Kita sedar bahawa aji-aji yang cak semau pada diri kita ini selayaknya hanyalah sedikit. Ini jelas sebagaimana firman Allah dalam surah al-Kahfi ayat 109; قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا “Katakanlah wahai Muhammad, kalaulah seluruh lautan menjadi tinta bikin menulis kalimah-kalimah Tuhanku, mutakadim karuan akan habis kering osean itu sebelum habis kalimah-kalimah Tuhanku, meskipun kami tambahi lagi dengan lautan yang sekufu dengannya ibarat bantuan.” Nabi Musa, Kaliimullah dengan segenap kebesaran maqomnya di hadirat Allah, bukan diizinkan untuk mencuil guna-guna bersumber Khidir, hingga kesudahannya percakapan berlangsung dan membuahkan hasil dengan sebuah syarat bersumber Khidir. فَلا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْراً “Khidir berfirman, jika sira mengajuk maka janganlah engkau menanyakanku tentang sesuatu apapun, sebatas aku menerangkannya” QS. Al Kahfi70. Jangan menyoal sampai diizinkan, itulah syarat Khidir kepada Musa. Maka jikalau koteng master tak mengizinkannya untuk bertanya maka jangalah bertanya, tunggulah sampai kamu mengizinkan menanya. Kemudian, doakanlah master pasca- menyoal seperti ucapan, Barakallahu fiik, alias Jazakallahu khoiron dan lain lain. Banyak dari kalangan salaf berujar, ما صليت إلا ودعيت لوالدي ولمشايخي جميعاً “Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti meratibkan kedua khalayak tuaku dan temperatur guruku semuanya.” Memandangkan kursi temperatur itu dulu mulia, maka sawajarnya mereka dihormati dan dikenang jasanya sepanjang nasib. Para sahabat dan salaf al-soleh yakni suri tauladan umat manusia yang telah memasrahkan banyak sempurna dalam menghormati seorang guru. Rasulullah sallallahualaihi wasallam merenjeng lidah; لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak mengagungkan nan lebih sepuh dan mencintai yang lebih muda serta nan tidak mengetahui hak manusia yang berilmu seyogiannya diutamakan pandangannya.” Riwayat Ahmad Ar-Illah’ bin Sulaiman berkata; مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ “Demi Tuhan, aku bukan berani meminum air dalam keadaan al-Syafi’e melihatku kerana sungkan kepadanya.” Diriwayatkan oleh Padri al-Baihaqi rahimahullah, Umar kedelai al-Khattab radhiallahu anhu mengatakan; تَوَاضَعُوا لِمَنْ تَعَلَّمُونَ مِنْهُ “Tawadhu’lah kalian terhadap orang nan mengajari kalian.” Manakala Rohaniwan al-Syafi’e rahimahullah bertutur; كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئلا يسمع وقعها “Dulu aku membolak-balikkan plano di depan gurunya Pater Malik dengan sangat halus kerana segan kepadanya dan supaya dia lain mendengarnya.” HORMATI GURUMU HARGAI GURUMU NISCAYA ILMUMU Kian Bersumber Yang DIAJARKANNYA salam santun dari seorang Suhu Muridnya Guru
Berikutsembilan ayat dan hadits yang bisa meningkatkan hubungan Anda dengan orang tua, seperti dikutip About Islam, Ahad (27/6). 1. Wajib menghormati orang tua dan jangan pernah membantah Allah berfirman dalam surat Al-Isra' ayat 23, Allah menerangkan berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap Muslim setelah tauhid.
Jawaban 1 Untuk Pertanyaan ayat yang menjelaskan tentang tata cara atau etika berbakti kepada guru JawabanAllah berfirman dalam surah al-Nahl ayat 43;فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَتَعْلَمُونَ“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak orang yang berilmu agar diutamakan pandangannya.” Riwayat AhmadImamAdz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul walidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban: Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat. Kedua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua.
Dalil yang menjadi dasar perintah untuk menghormati guru adalah surat Al Isra ayat 23. Contents1 Qur an surat apakah yang menerangkan tentang berbuat baik kepada guru?2 Surat apa ayat berapa yang menjelaskan tentang hormat dan sayang kepada orang tua dan guru?3 Apa dalil hormat dan patuh kepada orang tua?4 Surat Apakah dalil naqli tentang hormat kepada orang tua?5 Hadits tentang menghormati guru diriwayatkan oleh siapa?6 Surat Apakah yang menjelaskan tentang sifat patuh?7 Bagaimanakah etika terhadap kedua orang tua menurut Quran Surat Al Isra ayat 23?8 Bagaimana cara menghormati orang tua yang telah lanjut usia berdasarkan surat Al Isrok ayat 23?9 Ayat tentang berbuat baik terhadap orang tua terdapat pada surat apa?10 Apa yang dimaksud dengan dalil aqli?11 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain merujuk pada QS Al Israa 23?12 Orang tua itu ada tiga Siapakah mereka sebutkan dalilnya?13 Sebutkan ayat Al-Quran tentang perintah untuk menghormati kedua orang tua Tulis Qur an surat apa dan ayat berapa serta terjemahan ayat tersebut *?14 Apakah yang dimaksud dengan hormat kepada orang tua? Qur an surat apakah yang menerangkan tentang berbuat baik kepada guru? Jawaban terverifikasi ahli. Dalil Tentang menghormati orang tua dan guru Alquran Surat al-Isra’ 17 ayat 23. Surat apa ayat berapa yang menjelaskan tentang hormat dan sayang kepada orang tua dan guru? Sehingga dalam surat Al-Isra ayat 23-24 kita diajarkan untuk selalu patuh dan berbakti kepada kedua orang tua. Apa dalil hormat dan patuh kepada orang tua? Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23, Allah menerangkan berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap Muslim setelah tauhid. Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Surat Apakah dalil naqli tentang hormat kepada orang tua? Dan Tuhanmu telah memerintahkanmu supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.'QS. Al-Isra ayat 23. Hadits tentang menghormati guru diriwayatkan oleh siapa? Ibnu Majah. Pahala memuliakan guru adalah surga. Nabi SAW bersabda seperti yang dikutip dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu guru, maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Surat Apakah yang menjelaskan tentang sifat patuh? Alquran Surat al-Isra’ 17 ayat 23. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang terkandung dalam QS. Al-Isra ayat 23 yaitu Tidak menyekutukan Allah SWT dan Allah SWT memerintahkan hambanya agar berbuat baik kepada kedua orang tua, dan melarang hambanya mengucapkan perkataan yang menyakiti kedua orang tua, seperti Bagaimana cara menghormati orang tua yang telah lanjut usia berdasarkan surat Al Isrok ayat 23? Akhlak anak terhadap orang tua dalam kandungan Al Isra ayat 23 terdiri dari lima macam, yaitu larangan mengatakan perkataan uffin. larangan membentak dengan kata-kata kasar. berkata dengan perkataan yang mulia. bersikap tawadhu. dan mendoakan orang tuanya baik masih hidup maupun sudah meninggal. Ayat tentang berbuat baik terhadap orang tua terdapat pada surat apa? 1 2 83 Madaniyah Perjanjian Allah SWT dan Bani Israil, salah satunya untuk berbakti kepada orang tua. 2 2 180 Madaniyah Perintah berwasiat seorang anak terutama kepada kedua orang tuanya secara ma‟ruf. Apa yang dimaksud dengan dalil aqli? B. Dalil aqli Dalil aqli terdiri dari kata dalil dan aqli yang bermakna akal dari bahasa Arab. Jadi, dalil aqli adalah dalil-dalil yang bersumber dari akal. Dalil aqli cenderung bersifat ilmu-ilmu. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain merujuk pada QS Al Israa 23? Birrul Walidain merupakan cara serta tindakan berbakti kepada orangtua kita. Dimana hukum berbakti kepada orangtua adalah wajib ain bagi setiap manusia. Orang tua itu ada tiga Siapakah mereka sebutkan dalilnya? Bapak ibu yang melahirkan, yaitu bapak ibu kandung. Bapak ibu yang mengawinkan, yaitu bapak ibu mertua. Bapak ibu yang mengajarkan, yaitu bapak ibu guru. Ketiga kelompok inilah yang diwajibkan atas kita untuk menghormati dan berbuat baik kepadanya. Sebutkan ayat Al-Quran tentang perintah untuk menghormati kedua orang tua Tulis Qur an surat apa dan ayat berapa serta terjemahan ayat tersebut *? QS. An-Nisa’ Ayat 36 Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, Share. Apakah yang dimaksud dengan hormat kepada orang tua? Pengertian Berbakti kepada Orang Tua Berbuat baik terhadap orang tua birrul walidain adalah memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati perintahnya kecuali yang ma’siat dan mendoa’kannya apabila keduanya telah wafat.
CaraBerbakti kepada Guru Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam rangka berakhlak terhadap guru, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Menghormati dan memuliakannya, serta mengikuti nasihatnya. 2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain. 3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
murid harus bisa bersikap baik terhadap gurunya. Karena keridhaan guru pada muridnya mempengaruhi tingkat keberhasilannya seorang murid, berikut etika atau adab pada guru. Menghormati guru apa itu guru dan siapa sih guru? Guru adalah seseorang yang mengajarkan kita ilmu walaupun hanya satu huruf Dan guru adalah pengganti orang tua ditempat kita belajar. Maka dari itu kita harus menghormatinya sebagaimana kita menghormati orang yang lebih tua dari kita. Salah satu cara kita menghormati yakni dengan memperhatikan apa yang di ucapkan tenpa memotong perkataannya, Bersikap rendah diri atau tawadhu terhadap guru kita dengan semestinya. Sebagamana yang tertuang dalam dalil dibawah ini Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkata, كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” HR. Bukhari. Abu Ubaid Al Qosim bin Salam berkata, “Aku tidak pernah sekalipun mengetuk pintu rumah seorang dari guruku, karena Allah berfirman, وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا حَتَّى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik untuknya” QS. Al Hujurat 5. Adab duduk dihadapan guru Ada juga adab atau tata krama kita duduk dihadapan guru kita. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.” Syaikh Utsaimin mengomentari perkataan ini, “Duduklah dengan duduk yang beradab, tidak membentangkan kaki, juga tidak bersandar, apalagi saat berada di dalam majelis.” Diatas juga menerangkan bahwa dalam agama islam kita tidak boleh duduk bersandar saat dihadapan guru kita ataupun saat guru sedang mmeberikan ilmu kepada kita. Adab berbicara Tak hanya orang tua, guru kita juga lah yang mengajarkan kebaikan kepada kita. Jadi, kita sebagai murid juga harus bersikap baik pula terhadap guru. berikut dalil tentang etika berbicara kepada guru, orang tua dan sesama. Abi Said al Khudry radhiallahu anhu juga menjelaskan, كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” HR. Bukhari. Itulah beberapa etika atau adab terhadap guru menurut pandangan agama islam. Semoga kita juga bisa mengamalkan dan memperoleh hikmah darinya. Serta menjadi pribadi yang senantiasa beristiqomah dalam islam. Aamiin
Berbaktikepada guru. 13.3K 97. oleh riamlgpi. Bagikan. Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari yang mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam . Beliau bersabda,
Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta. Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari yang mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda, ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” 60 minutes. Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami. Tersirat dari perkatanya shallahu alaihi wa salam, bahwa mereka para ulama wajib di perlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid. Guru kami DR. Umar Every bit-Sufyani Hafidzohullah mengatakan, “Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk.” Maka seperti apa adab yang baik kepada seorang guru? Menghormati guru Para Salaf, suri tauladan untuk manusia setelahnya telah memberikan contoh dalam penghormatan terhadap seorang guru. Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkata, كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” HR. Bukhari. Ibnu Abbas seorang sahabat yang alim, mufasir Quran umat ini, seorang dari Ahli Allurement Nabi pernah menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari radhiallahu anhu dan berkata, هكذا أمرنا أن نفعل بعلمائنا “Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan para ulama kami”. Berkata Abdurahman bin Harmalah Al Aslami, ما كان إنسان يجترئ على سعيد بن المسيب يسأله عن شيء حتى يستأذنه كما يستأذن الأمير “Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin kepada seorang raja”. Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata, مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ “Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”. Diriwayatkan oleh Al–Imam Baihaqi, Umar bin Khattab mengatakan, تواضعوا لمن تعلمون منه “ Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”. Al Imam As Syafi’i berkata, كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئلا يسمع وقعها “Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Malik dengan sangat lembut karena segan padanya dan supaya dia tak mendengarnya”. Abu Ubaid Al Qosim bin Salam berkata, “Aku tidak pernah sekalipun mengetuk pintu rumah seorang dari guruku, karena Allah berfirman, وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا حَتَّى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “ Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik untuknya ” QS. Al Hujurat five. Sungguh mulia akhlak mereka para suri tauladan kaum muslimin, tidaklah heran mengapa mereka menjadi ulama besar di umat ini, sungguh keberkahan ilmu mereka buah dari akhlak mulia terhadap para gurunya. Baca Juga 60 Adab Dalam Menuntut Ilmu Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru Adab Duduk Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.” Syaikh Utsaimin mengomentari perkataan ini, “Duduklah dengan duduk yang beradab, tidak membentangkan kaki, juga tidak bersandar, apalagi saat berada di dalam majelis.” Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak membetangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak tertawa dengan keras, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”. Adab Berbicara Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan kebaikan haruslah lebih baik dibandingkan jika berbicara kepada orang lain. Imam Abu Hanifah pun jika berada depan Imam Malik ia layaknya seorang anak di hadapan ayahnya. Para Sahabat Nabi shallahu alaihi wa sallam, muridnya Rasulullah, tidak pernah kita dapati mereka beradab buruk kepada gurunya tersebut, mereka tidak pernah memotog ucapannya atau mengeraskan suara di hadapannya, bahkan Umar bin khattab yang terkenal keras wataknya tak pernah menarik suaranya di depan Rasulullah, bahkan di beberapa riwayat, Rasulullah sampai kesulitan mendengar suara Umar jika berbicara. Di hadist Abi Said al Khudry radhiallahu anhu juga menjelaskan, كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” 60 minutes. Bukhari. Sungguh adab tersebut tak terdapatkan di umat manapun. Baca Juga Pelajarilah Dahulu Adab dan Akhlak Adab Bertanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَتَعْلَمُونَ “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” QS. An Nahl 43. Bertanyalah kepada para ulama, begitulah pesan Allah di ayat ini, dengan bertanya maka akan terobati kebodohan, hilang kerancuan, serta mendapat keilmuan. Tidak diragukan bahwa bertanya juga mempunyai adab di dalam Islam. Para ulama telah menjelaskan tentang adab bertanya ini. Mereka mengajarkan bahwa pertanyaan harus disampaikan dengan tenang, penuh kelembutan, jelas, singkat dan padat, juga tidak menanyakan pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat kisah adab yang baik seorang murid terhadap gurunya, kisah Nabi Musa dan Khidir. Pada saat Nabi Musa alihi salam meminta Khidir untuk mengajarkannya ilmu, إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْراً “Khidir menjawab, Sungguh, engkaumusa tidak akan sanggup sabar bersamaku” QS. Al Kahfi 67. Nabi Musa, Kaliimullah dengan segenap ketinggian maqomnya di hadapan Allah, tidak diizinkan untuk mengambil ilmu dari Khidir, sampai akhirnya percakapan berlangsung dan membuahkan hasil dengan sebuah syarat dari Khidir. فَلا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْراً “Khidir berkata, jika engkau mengikuti maka janganlah engkau menanyakanku tentang sesuatu apapun, sampai aku menerangkannya” QS. Al Kahfiseventy. Jangan bertanya sampai diizinkan, itulah syarat Khidir kepada Musa. Maka jika seorang guru tidak mengizinkannya untuk bertanya maka jangalah bertanya, tunggulah sampai ia mengizinkan bertanya. Kemudian, doakanlah guru setelah bertanya seperti ucapan, Barakallahu fiik, atau Jazakallahu khoiron dan lain lain. Banyak dari kalangan salaf berkata, ما صليت إلا ودعيت لوالدي ولمشايخي جميعاً “Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti mendoakan kedua orang tuaku dan guru guruku semuanya.” Baca Juga Mari Belajar Adab Adab dalam Mendengarkan Pelajaran Para pembaca, bagaimana rasanya jika kita berbicara dengan seseorang tapi tidak didengarkan? Sungguh jengkel dibuatnya hati ini. Maka bagaiamana perasaan seorang guru jika melihat murid sekaligus lawan bicaranya itu tidak mendengarkan? Sungguh merugilah para murid yang membuat hati gurunya jengkel. Agama yang mulia ini tak pernah mengajarkan adab seperti itu, tak didapati di kalangan salaf adab yang seperti itu. Sudah kita ketahui kisah Nabi Musa yang berjanji tak mengatakan apa-apa selama belum diizinkan. Juga para sahabat Rasulullah yang diam pada saat Rasulullah berada di tengah mereka. Bahkan di riwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi tak beranjak dari tempat duduknya saat para kawannya keluar melihat rombongan gajah yang lewat di tengah pelajaran, yahya mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya bukan yang lain. Apa yang akan Yahya bin Yahya katakan jika melihat keadaan para penuntut ilmu saat ini, jangankan segerombol gajah yang lewat, sedikit suarapun akan dikejar untuk mengetahuinya seakan tak ada seorang guru di hadapannya, belum lagi yang sibuk berbicara dengan kawan di sampingnya, atau sibuk dengan gadgetnya. Mendoakan guru Banyak dari kalangan salaf berkata, ما صليت إلا ودعيت لوالدي ولمشايخي جميعاً “Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti mendoakan kedua orang tuaku dan guru guruku semuanya.” Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi kesalahan guru Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, كل ابن آدم خطاء و خير الخطائين التوابون “Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan yang terbaik dari mereka adalah yang suka bertaubat” Hr. Ahmad Para guru bukan malaikat, mereka tetap berbuat kesalahan. Jangan juga mencari cari kesalahannya, ingatlah firman Allah. وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ “Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya” QS. Al Hujurot12. Allah melarang mencari kesalahan orang lain dan menggibahnya, larangan ini umum tidak boleh mencari kesalahan siapapun. Bayangkan bagaimana sikap seseorang jika ia mendengar aib saudara atau kawannya? Bukankah akan menyebabkan dampak yang buruk akan hubungan mereka? Prasangka buruk akan mencuat, jarak akan tambah memanjang, keinginan akrab pun tak terbenak lagi di pikiran. Lantas, bagaimanakah jika aib para ulama, dan para pengajar kebaikan yang tersebar? Sungguh manusia pun akan menjauhi mereka, ilmu yang ada pada mereka seakan tak terlihat, padahal tidaklah lebih di butuhkan oleh manusia melainkan para pengajar kebaikan yang menuntut hidupnya ke jalan yang benar. Belum lagi aib-aib dusta yang tersebar tentang mereka. Sungguh baik para Salaf dalam doanya, اللهم استر عيب شيخي عني ولا تذهب بركة علمه مني “Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah kau hilangkan keberkahan ilmuya dari ku.” Para salaf berkata, لحوم العلماء مسمومة “Daging para ulama itu mengandung racun.” Guru kami DR. Awad Ar-Ruasti Hafidzohullah menjelaskan tentang makna perkataan ini, “Siapa yang suka berbicara tentang aib para ulama, maka dia layaknya memakan daging para ulama yang mengandung racun, akan sakit hatinya, bahkan dapat mematikan hatinya.” Namun, ini bukan berarti menjadi penghalang untuk berbicara kepada sang guru atas kesalahannya yang tampak, justru seorang tolabul Ilm harus berbicara kepada gurunya jika ia melihat kesalahan gurunya. Adab dalam menegur merekapun perlu diperhatikan mulai dari cara yang sopan dan lembut saat menegur dan tidak menegurnya di depan orang banyak. Baca Juga Adab-Adab Dalam Memberikan Nasehat Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari gurunya. Kamipun mendapati di tempat kami menimba ilmu saat ini, atau pun di tanah air, para guru, ulama, serta ustad begitu tinggi akhlak mereka, tak lepas wajahnya menebarkan senyum kepada para murid, sabarnya mereka dalam memahamkan pelajaran, sabar menjawab pertanyaan para tolibul ilm yang tak ada habisnya, jika berpapasan di jalan malah mereka yang memulai untuk bersalaman, sungguh akhlak yang sangat terpuji dari para penerbar sunnah. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Jika gurumu itu sangat baik akhlaknya, jadikanlah dia qudwah atau contoh untukmu dalam berakhlak. Namun bila keadaan malah sebaliknya, maka jangan jadikan akhlak buruknya sebagai contoh untukmu, karena seorang guru dijadikan contoh dalam akhlak yang baik, bukan akhlak buruknya, karena tujuan seorang penuntut ilmu duduk di majelis seorang guru mengambil ilmunya kemudian akhlaknya.” Sabar dalam membersamainya Tidak ada satupun manusia di dunia ini kecuali pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun amalnya nya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada kekurangannya. Tetap bersabarlah bersama mereka dan jangan berpaling darinya. Allah berfirman وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” Kahfi28. Karena tidak ada yang lebih baik kecuali bersama orang orang yang berilmu dan yang selalu menyeru Allah Azza wa Jalla. Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan, اصبر على مر من الجفا معلم فإن رسوب العلم في نفراته “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Besar jasa mereka para guru yang telah memberikan ilmunya kepada manusia, yang kerap menahan amarahnya, yang selalu merasakan perihnya menahan kesabaran, sungguh tak pantas seorang murid ini melupakan kebaikan gurunya, dan jangan pernah lupa menyisipkan nama mereka di lantunan doamu. Semoga Allah memberikan rahmat dan kebaikan kepada guru guru kaum Muslimin. Semoga kita dapat menjalankan adab adab yang mulia ini. Wa Billahi Taufiq Madinah, 6 Rabiul Awal 1436 H Baca Juga Menuntut Ilmu, Pelajari Adab Dulu *** Penulis Muhammad Halid Syari Artikel 🔍 Ayat Dan Hadits Tentang Surga Dan Neraka, Jam Berapa Sholat Ashar, Kultum Tentang Menjaga Lisan, Sholat Ashar Hari Ini, Siapa Yang Bisa Memberi Syafaat
.